Sudah menjadi rutinitas dan bukan hal yang luar biasa setiap tanggal 28
Oktober selalu diperingati sebagai hari sumpah pemuda, setiap instansi
pemerintah mewajibkan pegawainya untuk mengikuti upacara bendera,
seluruh jajaran akademisi juga membacakan dengan lantangnya teks sumpah
pemuda, ritual tersebut diadakan setiap tahun dan menyeluruh di pelosok
tanah air.
“Hanya pemuda yang mampu mengubah
dunia, Pemuda yang akan mengisi pembangunan, Hanya pemuda tumpuan
bangsa, Hanya pemuda yang mampu mengibarkan merah putih”. Itulah penggalan kalimat klise yang selalu di kumandangkan para tetua disetiap upacara sumpah pemuda.
Mereka, para tetua
yang duduk dan memangku amanat rakyat sangat tahu peran pemuda dalam
membangun bangsa Indonesia, sangat tahu kualitas pemuda Indonesia, dan
sangat tahu potensi pemuda Indonesia, tetapi kenapa mereka tidak
menyerahkan tanggung jawab yang di embannya kepada para pemuda ?.
Para tetua
yang sekarang mengemban tampuk pimpinan juga pernah muda dan
berprestasi, punya rasa nasionalis dan ideologi yang tinggi, tapi dengan
berjalannya waktu ideologi itu tergerus oleh korupsi yang sudah
membumi.